Sabtu, 02 Februari 2013

Vegetarian Turunkan Risiko Sakit Jantung

Satu alasan lagi untuk mulai mengurangi konsumsi daging kita sehari-hari. Pola makan vegetarian ternyata dapat mengurangi risiko terserang penyakit jantung hingga 32 persen, lho. 

Hal itu terungkap dari penelitian di Inggris yang dipulikasikan dalamAmerican Journal of Clinical Nutrition belum lama ini.

Para peneliti tersebut mengamati hampir 45.000 orang asal Inggris dan Skotlandia selama sekitar 11 tahun. Dan ditemukan bahwa para vegetarian secara signifikan tak terlalu rentan terhadap gangguan kesehatan jantung dan pembuluh darah. 

Pada kelompok orang berusia 50-70, sebanyak 6,8 persen yang mengonsumsi daging atau ikan rupanya pernah dirawat atau bahkan meninggal dunia akibat penyakit jantung. Sementara para vegetarian di kelompok usia tersebut yang mengalami kedua hal itu hanya 4,6 persen.

“Kami memperkirakan, hal itu karena kadar kolesterol dan tekanan darah para vegetarian lebih rendah daripada yang bukan vegetarian,” kata kepala peneliti, Francesca Crowe dari University of Oxford’s Cancer Epidemiology Unit.

Sekitar sepertiga partisipan dalam penelitian yang dinamakan European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) itu memang merupakan vegetarian. Dan jumlah tersebut termasuk yang paling banyak dalam penelitian semacam itu di Inggris. 

Semua pastisipan diharuskan mengisi kuesioner yang mencakup kondisi kesehatan dan gaya hidup mereka ketika pertama kali menyediakan diri untuk terlibat dalam penelitian itu. Antara lain, berupa pertanyaan-pertanyaan seputar pola makan dan olahraga, termasuk juga faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kesehatan, seperti kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Tekanan darah hampir 20.000 pastisipan juga dicatat, dan mereka memberikan sampel darah untuk tes kolesterol.

Selama penelitian berlangsung, ditemukan 1.235 kasus penyakit jantung, 169 di antaranya meninggal akibat penyakit tersebut. “Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan penting dalam pencegahan penyakit jantung,” tutur Francesca.

Karena pola makan mereka, para pelahap sayuran dalam penelitian umumnya memiliki rasio berat dan tinggi tubuh (indeks massa tubuh) yang lebih rendah, dan risiko diabetes yang lebih kecil, daripada para pemakan daging. 

Meski 97 persen partisipan merupakan ras Kaukasoid, ungkap Francesca, namun tak terbukti ada perbedaan hasil untuk kelompok ras yang lain. “Tak ada alasan bahwa hasil penelitian ini tak bisa digeneralisasikan untuk vegetarian dari kelompok populasi lain,” tambahnya.

Berbagai penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa para vegetarian memiliki risiko lebih rendah untuk terkena penyakit pada saluran cerna dan katarak daripada yang mengonsumsi daging, namun tidak ada perbedaan risiko penyakit kanker di antara mereka.

Nah, jika Anda tertarik untuk mencoba beralih menjadi pelahap sayuran, lakukan saja secara bertahap, jangan tiba-tiba menghentikan konsumsi daging Anda. 

Anda bisa mulai dengan mendaftar menu makanan favorit Anda yang tanpa daging. Misalnya, gado-gado, sup kacang merah dan lain-lain. Setelah itu, cari tahu menu makanan lain yang tanpa daging, tetapi tetap enak. Ganti menu berbahan daging dengan produk berbahan kedelai, seperti tahu atau tempe. 

Konsumsi makanan-makanan itu satu hari penuh dahulu pada awalnya. Lantas, tingkatkan menjadi dua hari sekali, dan jika sudah terbiasa, lebih sering lagi. Ada baiknya, Anda berbelanja sendiri ke pasar atau supermarket, dan mengolah sendiri makanan-makanan tanpa daging tersebut. 

Selamat mencoba! (Sumber)

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo